Selasa, 23 Februari 2016

5 Hal Yang Membuat PH Tester Tidak Akurat


Banyak aquascaper masih bingung tentang bagaiamana cara untuk mengukur CO2 yang kebanyakan informasi adalah mengunakan ppm. PH tester adalah alat untuk mengukur kadar CO2 di dalam aquarium. Cara termudah untuk mengukur apakah cukup atau tidak cukupnya co2 di dalam aquarium tersebut adalah mengunakan ph tester tapi, ph tester tidak dapat di jadikan untuk patokan cukupnya CO2 yang ada di dalam aquarium tersebut bila ;
1.   aquarium yang sudah lebih dari 1 bulan tidak ada pengantian air.
2.   aquarium yang sangat penuh dengan ikan.
3.   air aquarium yang keruh dengan sisahan makanan ikan.
4.   air yang bau busuk gara2 banyakan kematian.
5.   air yang tercemar dengan bahan2 kimia seperti obatan ikan dan obat pembunuh lumut sekelasnya.

Pengukuran akan sangat akurat 30 menit setelah pengantian air dan maximal sampai 1 minggu setelah pengantian air/ pembersian aquarium.

Catatan Tambahan
·      ph yang sangat ideal untuk aquarium aquascape adalah ph 5.5 - 6.8. 
·      CO2 buble counter is a must! BPS ( buble per second ) 
·      semua macam CO2 difuser bisa di pakai untuk aquarium yang berukuran 1lt - 250 liter air
·      volume air di atas 300 liter sebaiknya mengunakan CO2 reactor
·  drop checker bisa di gunakan ( warna hijau kekuningan ) tetapi, sebaiknya lebih akurat mengunakan ph tester.

Penulis : wwkeizaro

Cara Pengaturan Substrat Awal


Substrat yang boleh diunakan adalah yang tidak korosif. Media korosif seperti media yang mengandung kapur dan kimia yang lain yang dapat terlarut ke dalam air yang akan mengakibatkan hardness air dan TDS( total dissolve solids ) akan merubah paramenter air tersebut.
Banyak cara untuk mengetes batu atau pasir. Salah bsatu cara adalah mengunakan air cuka atau HCL ( hydrochloric acid ). Cairan tersebut di teteskan kedalam air yang mengandung media tersebut dan jiga di temukan buble yang telarut, maka batu atau pasir tersebut mengandung zat kapur. 
Kayu yang dapat di pakai
·         Akar jati ( recommended )
·         Kayu santiki ( recommended )
·         Kayu api sring masih mengeluarkan tannin yang mengakibatkan air menjadi kuning
·         Kayu bakau, juga bisa di pakai. ( tanin )
·         Kayu yang terdapat di pingir pantai, yang sudah tengelam ( recommended ) atau di sungai.

Cara Menanam :

1.      Bersihkan aquarium terlebih dahulu. Yakinkan kalau tidak ada yang bocor
2.      Pasang alat alat yang akan di gunakan
3.      Masukan media dasar tanam
4.      Layer pertama, rumah bakteri ( optional ) 
5.      Layer kedua, campurkan pupuk dasar/ soil dan pasir sampai merata
6.   Layer ketiga, masukan pasir yang bersih untuk mencegah tercemarnya pupuk ke permukan    air. 1 dan 2 baik juga bila aduk menjadi satu.
7.      Masukan batu dan kayu ke dalam aquarium. ( sesuai selera )
8.   Siapkan taneman air yang ingin di tanam. Seperti taneman stem, akar taneman tersebut di  gunting setengah, lalu di tanamkan. Untuk taneman fern , moss dan anubias bisa di ikat ke          kayu atau batu.
9.   Proses menanam taneman tersebut, taneman bulb, rhizome dan rosette di larang menanamya terlalu dalam untuk pencegahan pembusukan. (kalau stem tidak masalah)
10.  Isi air yang bersih yang telah bebas dari pencemaran seperti koporit, minyak atau lumpur.
11. Pasang airasi/ aerator selama 1-2 hari sampai air mulai membening . fungsi tersebut untuk menghidupkan bakteri pengurai.
12.  Ganti air 80% ( sifone )
13.  Pasang co2( opltional ) cabut aerator.

Sumber : http://forum.indoaquascape.com/showthread.php/6707-setup-aqua-tanaman-pasti-tumbuh!!!

Penulis : wwkeizaro

4 Faktor Utama Dalam Keseimbangan Aquascape




Keseimbangan merupakan kata kunci pada setiap tank, dalam hal ini, pada ekosistem tertutup yang terjadi pada sebuah planted tank, atau pun aquascape. Untuk membuat sebuah keseimbangan yang tepat, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga, dapat dikatakan cukup banyak yang menyerah dalam membuat atau pun mempertahankan sebuah keseimbangan.

Keseimbangan di sini, terbagi menjadi dua aliran, yakni low tech (yang merupakan hasil adaptasi dari konsep yang dikembangkan oleh Diana Walstad) dan high tech (berisikan peralatan yang lengkap). Kedua aliran tersebut membutuhkan sebuah keseimbangan yang pas, baik secara ekosistem, maupun 'suntikan' CO2, nutrient, atau pun lighting yang seimbang.

Ya, dalam keseimbangan di sini, dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
  1. Lighting
  2. CO2
  3. Nutrient
  4. Filtration & Water Flow Rate
Ketiga faktor utama di atas, memiliki perannya masing-masing dalam menunjang sebuah ekosistem, baik itu secara langsung, maupun tidak langsung. Mengapa tidak langsung? Karena setiap faktor memiliki peranannya tersendiri yang secara otomatis membantu terbentuknya ekosistem itu sendiri, dimulai dari pembentukan bakteri, hingga terjadinya proses reduksi.

Kembali pada point utama mengenai keseimbangan, ketiga faktor tersebut harus dapat diseimbangkan antara satu dengan yang lainnya, misalnya : apabila anda menginginkan kecepatan yang signifikan untuk pertumbuhan tanaman, maka ketiga faktor tersebut harus diberikan dalam kuantitas dan kadar yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Mengapa demikian? karena, apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan terjadi algae bloom, yang mana, mungkin akan mengganggu proses fotosintesis, atau pun hal lainnya yang dapat mengganggu ekosistem.

Lalu, mengenai faktor tambahan, yakni Filter dan arus air. 
Filter sangatlah berperan untuk membantu terbentuknya koloni bakteri yang sangat berperan dalam terbentuknya ekosistem, sedangkan arus air digunakan untuk membantu pertumbuhan akar yang lebih kuat, proses pelarutan CO2 serta pemerataan CO2 ke seluruh bagian tank, pemerataan nutrisi baik yang diberikan secara langsung, atau pun yang terbentuk dari hasil proses nitrifikasi atau pun reduksi, serta pembentukan surface aggitation yang mencegah terbentuknya koloni bakteri yang berupa lapisan protein, sehingga memperlancar terjadinya proses pertukaran udara dalam air.

Untuk mencapai sebuah keseimbangan pada sebuah tank, diperlukan trial & error hingga berhasil. Semua rumus atau pun aturan, dibuat hanya untuk dijadikan tolak ukur saja, bukan aturan permanen yang harus ditepati dan dipatuhi. Tapi bukan berarti anda dapat terus menerus melanggar atau pun mengubah konsep atau aturan yang ada, karena setiap tanaman, ekosistem, dll, pasti ada batasnya.

Suhu / Temperatur


Walaupun terlihat sepele, namun tidaklah demikian. Temperatur sangat berperan penting dalam aquascape, terutama pengaruh pada tanaman dan bacteria cycle. Pada suhu rendah <25 C, CO2 lebih mudah larut, namun sebaliknya, NH3 cenderung mengendap di dasar yang dapat mengakibatkan berbagai macam algae, sedangkan pada suhu tinggi >28 C, O2 lebih mudah larut, NH3 dapat cycling dengan sempurna oleh bakteri, namun tanaman memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi. Sehingga dibutuhkan faktor pendukung yang lebih.

Lalu, bagaimana agar bisa saling bekerjasama? beberapa merk termometer, menandai produk mereka bahwa 26-28 C merupakan suhu yang ideal, hal tersebut dapat dikatakan benar adanya, karena selain tanaman dapat tumbuh dengan optimal, keseluruhan ekosistem pun tidak terganggu. 

Sumber
http://forum.indoaquascape.com/showthread.php/2414-The-Balance

Penulis

Mas Brai

Material dan Panduan Aquascaping untuk Pemula



Peralatan Wajib Aquascape
1.      Aquarium
2.      Filter
3.      Lampu
4.      Substrate

Jika Ada Lebih dan Mendapatkan Hasil Yang Lebih Advance
1.      CO2 : tabung / DIY, Diffuser atau reactor, selang CO2, bubble counter
2.      Pupuk : pupuk dasar dan/atau pupuk cair
3.      Lampu highlight dengan spectrum cahaya yang cocok
4.      Timer listrik
5.      Pendingin (fan / chiller)

Untuk Hasil yang Lebih Optimal atau Aquarium High Tech
1.      Filter / powerhead tambahan dengan media yang lebih advanced
2.      pH controller
3.      Solenoid needle valve regulator untuk CO2
4.      Pupuk dasar dan pupuk cair sudah suatu keharusan, lebih keren lagi kalo menggunakan auto dosing pump
5.      Sumber air yang soft, misalnya Reverse Osmosis filtration kecuali memang sudah punya air hibahan surga
6.      Sudah pasti Chiller, atau malah heater....

Pembahasan Lebih Detail
1.      Aquarium
Aquarium untuk aquascape memerlukan spesifikasi yang lebih "advanced" dibandingkan dengan untuk memelihara ikan biasa. Contohnya : kaca yang digunakan harus lebih tebal, pengeleman harus lebih rapi dan kuat, dan lainnya.
Mengapa ?
Karena isinya BERAT BANGET, selain pasir silica/soil yang digunakan, pemain aquascape biasanya juga menambahkan batu dan kayu yang beratnya bisa mencapai puluhan kilogram. Tentunya karena ini tekanan terhadap aquarium yang digunakan menjadi lebih besar.
Ada kalkulator khusus untuk menghitung tingkat keamanan aquarium. Link nya akan saya posting belakangan. Jadi, jangan sampai udah buat aquascape cape-cape, eh pas udah mau jadi malah jebol karena tidak kuat menahan tekanannya.
Buatlah aquarium dengan volume paling besar yang dapat dibeli dengan budget anda. Ada keuntungan yang didapatkan dengan memiliki aquarium besar, seperti : ekosistem yang stabil lebih cepat terbentuk, juga irit biaya : karena pada nantinya, pasti aquascaper akan menginginkan aquarium yang lebih besar. Jadi daripada beli 2 kali, mendingan beli yang gede aja sekalian.

2.      Filter
Sebelumnya (baca: Sirkulasi Nitrogen). Filter adalah kunci utama kejernihan aquarium dan kestabilan ekosistem di dalam aquarium kita.
Fungsi Filter:
1.       Filter Mekanis
Hampir semua jenis filter yang digunakan berfungsi sebagai filter mekanis, yakni bertujuan untuk menyaring atau menangkap kotoran-kotoran yang mengalir melalui media filter. Semakin 'rapat' media filter, misalnya filter wool, semakin banyak kotoran yang dapat disaring, termasuk kotoran yang berbentuk halus. Namun konsekuensinya, media filter tersebut cepat tersumbat (ditandai dengan semakin perlahannya arus air). Jadi, media filter harus dibersihkan secara teratur agar fungsi filter tetap bekerja dengan baik.
2.       Filter Biologis
Dengan filter biologis berarti kita menyediakan tempat bagi pertumbuhan bakteri untuk mengurai amonia dan nitrit yang berbahaya bagi kehidupan ikan menjadi nitrat yang lebih tidak berbahaya. Bakteri pengurai tersebut sebenarnya juga tumbuh di dalam aquarium, seperti di pasir, batu-batuan, dan bahkan tanaman air. Akan tetapi jumlah ini tidak cukup untuk mengurai amonia dan ditrit yang terbentuk di dalam aquarium. Oleh karena itu harus disediakan tempat yang lebih besar bagi pertumbuhannya, yakni di dalam media filter.
Mengingat bakteri pengurai tersebut membutuhkan banyak oksigen untuk kehidupan dan pertumbuhannya, maka tersedianya oksigen sepanjang waktu adalah mutlak. Hal ini dapat tercapai bila :
·         Arus air yang melalui media filter cukup kuat, sehingga oksigen dapat berjumlah banyak.
·         Menggunakan media filter yang banyak rongga dan tidak cepat tersumbat, misalnya bioball
3.       Filter Kimiawi
Filter ini fungsi utamanya bukan untuk menyaring kotoran, tetapi untuk membuat kualitas air aquarium menjadi seperti yang kita inginkan. Contoh media filter kimiawi :
·         Karbon aktif
·         Peat (humus)
·         Ion Exchange Resin (IER)
·         Reverse Osmosis
·         Ultra Violet
·         Manganese Green Sand
·         Pasir Aktif
·         Zeolit
·         Dan lainnya

3.      Lampu
Sebagaimana di alam, tanaman membutuhkan sumber cahaya untuk tumbuh. Di dalam sebuah setup aquascape, lampu digunakan sebagai sumber cahaya yang lebih terkendali dibandingkan dengan matahari di alam aslinya.
Cahaya dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesa, sebuah proses yang vital, yang membuat tanaman membuat energi yang kemudian disimpan dan digunakan untuk tumbuh. tanpa cahaya yang cukup, proses fotosintesa akan melemah dan kesehatan tanaman berkurang. Dengan menyediakan cahaya yang cukup, dikombinasikan dengan faktor-faktor lingkungan lainnya, tanaman dapat melakukan proses ini di taraf yang optimal. Pembahasan lebih detail mengenai pencahayaan. (Baca: Pencahayaan Pada Aquascape)

4.      Substrate
Tanaman menggunakan substrate bukan hanya untuk tempat untuk berakar, tetapi juga sebagai sumber nutrisi, dan untuk beberapa tanaman, adalah tempat untuk bereproduksi. Kesulitan yang ditemui saat bercocok tanam seringkali disebabkan oleh ketidak cocokan substrate.
Pasir / kerikil bersih dan bersifat inert (tidak menimbulkan reaksi kimia) dapat membuat media yang cukup baik bagi tanaman untuk tumbuh. Ukuran substrate yang salah dapat mengakibatkan masalah pada pertumbuhan tanaman. Ukuran partikel yang terlalu besar dapat melepaskan pupuk yang sudah kita berikan di dalamnya. Bila substrate terlalu halus, dapat memadat dan memberhentikan pergerakan oksigen dan nutrisi, yang mengakibatkan kerusakan pada struktur akar. Ukuran substrate yang cocok bagi aquarium adalah 1-3mm dan bentuknya membulat.
Ketebalan substrate juga berbeda bagi setiap jenis tanaman. Spesies seperti Echinodorus dan beberapa jenis Cryptocoryne, membutuhkan substrate yang cukup dalam untuk memberikan keleluasaan bagi pertumbuhan akar. Lebih lengkap tentang substtrate (Baca: Apa Itu Substrate)

Catatan Tambahan
Fotosintesa dan kaitannya dengan CO2, Nutrisi, dan Lampu
Fungsi unik yang dimiliki oleh tumbuhan adalah kemampuannya untuk mengambil energi dari cahaya, CO2, dan air, menggunakan proses yang disebut fotosintesa. 
Sel-sel fotosintesa yang berada di serat daun dan batang mengandung pigmen-pigmen yang menjerat energi cahaya untuk memecah struktur molekul air (H2O) menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen kemudian mengikat carbon dioxida (CO2) dan oksigen (O2) untuk membentuk glukosa (zat gula) sebagai sumber penting dari energi. Oksigen yang merupakan sisa dari pembakaran ini, kemudian dilepas ke dalam air, di mana kemudian digunakan oleh bakteri dan hewan lain, atau kemudian dilepaskan ke permukaan air. Hasil dari fotosintesa ini kemudian disimpan di berbagai bagian dari tanaman, seperti di akar bagian atas. Beberapa tanaman dapat menempatkan zat ini dalam jumlah yang besar di struktur akar yang berbeda. Contohnya, banana plant (Nymphoids aquatica) yang menghasilkan beberapa akar yang berbentuk "pisang" untuk menyimpan zat ini dan nutrisi lainnya. Banyak tanaman yang menyimpan glukosa dan nutrisi ini di rhizomes, bulbs, dan tubers untuk kemudian dapat disalurkan kembali ke bagian-bagian tanaman lain bila dibutuhkan.

Sumber
http://forum.indoaquascape.com/showthread.php/502-Materials-and-Guide-in-Aquascaping-for-newbie
Penuli s: Adrideh