Peralatan Wajib Aquascape
1. Aquarium
2. Filter
3. Lampu
4. Substrate
Jika Ada Lebih dan Mendapatkan Hasil Yang
Lebih Advance
1. CO2 : tabung / DIY, Diffuser atau reactor,
selang CO2, bubble counter
2. Pupuk : pupuk dasar dan/atau pupuk cair
3. Lampu highlight dengan spectrum cahaya yang
cocok
4. Timer listrik
5. Pendingin (fan / chiller)
Untuk Hasil yang Lebih Optimal atau
Aquarium High Tech
1. Filter / powerhead tambahan dengan media
yang lebih advanced
2. pH controller
3. Solenoid needle valve regulator untuk CO2
4. Pupuk dasar dan pupuk cair sudah suatu
keharusan, lebih keren lagi kalo menggunakan auto dosing pump
5. Sumber air yang soft, misalnya Reverse
Osmosis filtration kecuali memang sudah punya air hibahan surga
6. Sudah pasti Chiller, atau malah heater....
Pembahasan Lebih Detail
1. Aquarium
Aquarium untuk aquascape memerlukan spesifikasi yang
lebih "advanced" dibandingkan dengan untuk memelihara ikan biasa.
Contohnya : kaca yang digunakan harus lebih tebal, pengeleman harus lebih rapi
dan kuat, dan lainnya.
Mengapa ?
Karena
isinya BERAT BANGET, selain pasir silica/soil yang digunakan, pemain aquascape
biasanya juga menambahkan batu dan kayu yang beratnya bisa mencapai puluhan
kilogram. Tentunya karena ini tekanan terhadap aquarium yang digunakan menjadi
lebih besar.
Ada
kalkulator khusus untuk menghitung tingkat keamanan aquarium. Link nya akan
saya posting belakangan. Jadi, jangan sampai udah buat aquascape cape-cape, eh
pas udah mau jadi malah jebol karena tidak kuat menahan tekanannya.
Buatlah
aquarium dengan volume paling besar yang dapat dibeli dengan budget anda. Ada
keuntungan yang didapatkan dengan memiliki aquarium besar, seperti : ekosistem
yang stabil lebih cepat terbentuk, juga irit biaya : karena pada nantinya,
pasti aquascaper akan menginginkan aquarium yang lebih besar. Jadi daripada
beli 2 kali, mendingan beli yang gede aja sekalian.
2. Filter
Sebelumnya (baca: Sirkulasi Nitrogen). Filter
adalah kunci utama kejernihan aquarium dan kestabilan ekosistem di dalam
aquarium kita.
Fungsi Filter:
1.
Filter Mekanis
Hampir semua jenis filter yang digunakan
berfungsi sebagai filter mekanis, yakni bertujuan untuk menyaring atau
menangkap kotoran-kotoran yang mengalir melalui media filter. Semakin 'rapat'
media filter, misalnya filter wool, semakin banyak kotoran yang
dapat disaring, termasuk kotoran yang berbentuk halus. Namun konsekuensinya,
media filter tersebut cepat tersumbat (ditandai dengan semakin perlahannya arus
air). Jadi, media filter harus dibersihkan secara teratur agar fungsi filter
tetap bekerja dengan baik.
2.
Filter Biologis
Dengan filter biologis berarti kita menyediakan tempat
bagi pertumbuhan bakteri untuk mengurai amonia dan nitrit yang berbahaya bagi
kehidupan ikan menjadi nitrat yang lebih tidak berbahaya. Bakteri pengurai
tersebut sebenarnya juga tumbuh di dalam aquarium, seperti di pasir,
batu-batuan, dan bahkan tanaman air. Akan tetapi jumlah ini tidak cukup untuk
mengurai amonia dan ditrit yang terbentuk di dalam aquarium. Oleh karena itu
harus disediakan tempat yang lebih besar bagi pertumbuhannya, yakni di dalam
media filter.
Mengingat bakteri pengurai tersebut membutuhkan banyak
oksigen untuk kehidupan dan pertumbuhannya, maka tersedianya oksigen sepanjang
waktu adalah mutlak. Hal ini dapat tercapai bila :
·
Arus air yang melalui media filter cukup kuat,
sehingga oksigen dapat berjumlah banyak.
·
Menggunakan media filter yang banyak rongga dan tidak
cepat tersumbat, misalnya bioball
3.
Filter Kimiawi
Filter ini fungsi utamanya bukan untuk menyaring
kotoran, tetapi untuk membuat kualitas air aquarium menjadi seperti yang kita
inginkan. Contoh media filter kimiawi :
·
Karbon aktif
·
Peat (humus)
·
Ion Exchange Resin (IER)
·
Reverse Osmosis
·
Ultra Violet
·
Manganese Green Sand
·
Pasir Aktif
·
Zeolit
·
Dan lainnya
3. Lampu
Sebagaimana di alam, tanaman membutuhkan sumber cahaya
untuk tumbuh. Di dalam sebuah setup aquascape, lampu digunakan sebagai sumber
cahaya yang lebih terkendali dibandingkan dengan matahari di alam aslinya.
Cahaya dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesa, sebuah
proses yang vital, yang membuat tanaman membuat energi yang kemudian disimpan
dan digunakan untuk tumbuh. tanpa cahaya yang cukup, proses fotosintesa akan
melemah dan kesehatan tanaman berkurang. Dengan menyediakan cahaya yang cukup,
dikombinasikan dengan faktor-faktor lingkungan lainnya, tanaman dapat melakukan
proses ini di taraf yang optimal. Pembahasan lebih detail mengenai pencahayaan.
(Baca: Pencahayaan Pada Aquascape)
4. Substrate
Tanaman menggunakan substrate bukan hanya untuk tempat
untuk berakar, tetapi juga sebagai sumber nutrisi, dan untuk beberapa tanaman,
adalah tempat untuk bereproduksi. Kesulitan yang ditemui saat bercocok tanam seringkali
disebabkan oleh ketidak cocokan substrate.
Pasir / kerikil bersih dan bersifat inert (tidak
menimbulkan reaksi kimia) dapat membuat media yang cukup baik bagi tanaman
untuk tumbuh. Ukuran substrate yang salah dapat mengakibatkan masalah pada
pertumbuhan tanaman. Ukuran partikel yang terlalu besar dapat melepaskan pupuk
yang sudah kita berikan di dalamnya. Bila substrate terlalu halus, dapat
memadat dan memberhentikan pergerakan oksigen dan nutrisi, yang mengakibatkan
kerusakan pada struktur akar. Ukuran substrate yang cocok bagi aquarium adalah
1-3mm dan bentuknya membulat.
Ketebalan substrate juga berbeda bagi setiap jenis
tanaman. Spesies seperti Echinodorus dan beberapa jenis Cryptocoryne,
membutuhkan substrate yang cukup dalam untuk memberikan keleluasaan bagi
pertumbuhan akar. Lebih lengkap tentang substtrate (Baca: Apa Itu Substrate)
Catatan Tambahan
Fotosintesa dan kaitannya dengan CO2, Nutrisi, dan
Lampu
Fungsi unik yang dimiliki oleh tumbuhan
adalah kemampuannya untuk mengambil energi dari cahaya, CO2, dan air,
menggunakan proses yang disebut fotosintesa.
Sel-sel
fotosintesa yang berada di serat daun dan batang mengandung pigmen-pigmen yang
menjerat energi cahaya untuk memecah struktur molekul air (H2O) menjadi
hidrogen dan oksigen. Hidrogen kemudian mengikat carbon dioxida (CO2) dan
oksigen (O2) untuk membentuk glukosa (zat gula) sebagai sumber penting dari
energi. Oksigen yang merupakan sisa dari pembakaran ini, kemudian dilepas ke
dalam air, di mana kemudian digunakan oleh bakteri dan hewan lain, atau
kemudian dilepaskan ke permukaan air. Hasil dari fotosintesa ini kemudian
disimpan di berbagai bagian dari tanaman, seperti di akar bagian atas. Beberapa
tanaman dapat menempatkan zat ini dalam jumlah yang besar di struktur akar yang
berbeda. Contohnya, banana plant (Nymphoids aquatica) yang menghasilkan beberapa
akar yang berbentuk "pisang" untuk menyimpan zat ini dan nutrisi
lainnya. Banyak tanaman yang menyimpan glukosa dan nutrisi ini di rhizomes,
bulbs, dan tubers untuk kemudian dapat disalurkan kembali ke bagian-bagian
tanaman lain bila dibutuhkan.
Sumber
http://forum.indoaquascape.com/showthread.php/502-Materials-and-Guide-in-Aquascaping-for-newbie
Penuli s: Adrideh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar